REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kemajuan menyentuh ranah pertanian.
Serangkaian teori ditemukan oleh kaum intelektual dan dipraktikkan
hingga membuahkan hasil melimpah di tanah-tanah negeri Muslim. Panen
pun mengerek tingkat kesejahteraan. Ini semua bermuara pada pengetahuan
umat Islam yang memadai tentang pertanian.
Tak hanya soal cara memanen. Mereka telah tahu bagaimana memilih
lahan bagi tanaman mereka. Mana yang cocok dan mana pula yang tidak.
Sistem pengairan bermunculan dan memicu perkembangan teknologi di
bidang ini. Mereka hapal bagaimana membuat pupuk dan komposisi
penggunaannya.
Dalam bukunya yang terkenal, Kitab al-Filaha (Buku tentang
Pertanian), cendekiawan dari Andalusia atau Spanyol, Ibnu al-Awwan,
menjelaskan sejumlah langkah memulai bertani. Hal pertama yang perlu
diketahui mengenai pertanian adalah lahan pertanian itu. Apakah lahan
tersebut baik atau tidak untuk ditanami.
Ia mengingatkan, siapa yang mengabaikan masalah itu tak akan menuai
keberhasilan saat menggarap lahan pertanian. Ini bermakna para petani
perlu memiliki pengetahuan tentang lahan, karakteristiknya, jenisnya,
tanaman, dan pohon yang mestinya ditanam atau tidak di lahan tersebut.