Peran mahasiswa sebagai “agent of
change” nampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mahasiswa dianggap
sebagai basis intelektual menuju masa depan yang lebih cerah dan tentunya
mewujudkan peradaban yang gemilang. Sejarah mencatat beberapa momen dahsyat
dimana mahasiswalah yang menjadi tokoh utamanya. Dengan jiwa muda disertai
nyala semangat yang membara, pada tahun 1966 para intelektual muda indonesia
mampu merapatkan barisan untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno (orde lama).
Pada saat itu, para mahasiswa memang sangat peduli terhadap masa depan bangsa.
Rasa peduli yang disertai dengan cara berfikir kritis kemudian membuat mereka
tergerak untuk menyelesaikan problematika yang ada. Eksistensi mahasiswa
sebagai “agent of change” berlanjut pada peristiwa yang tidak kalah dahsyat,
yaitu peristiwa 1998.