Khilafah atau imamah secara
bahasa berarti kepemimpinan umum atas seluruh kaum muslim di dunia untuk
menerapkan hukum-hukum syariah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru
dunia. Khilafah bukanlah pemerintahan monarki, republik, imperium atau
federasi. Khilafah juga bukan kepemimpinan mazhab. Khilafah adalah sebuah
janji, dan baginda Nabi telah menyatakan bahwa khilafah akan menjadi system
terbaik dan terakhir dimuka bumi, yang akan mempersatukan seluruh umat manusia,
bukan hanya Islam, dalam pemerintahan satu dunia dibawah seorang pemimpin.
Selama satu abad lebih dunia
dipenuhi hingar bingar system pemerintahan yang dibuat oleh barat. Di atas
semua system itu yang paling berhasil menyusup ke benang-benang politik modern
adalah system demokrasi. Kelak system inilah yang melahirkan kapitalisme,
sekulerisme bahkan komunisme yang sempat menjadi paham ideologis yang
berkembang sangat cepat di Negara-negara besar seperti China, Rusia (dulu Uni Soviet)
bahkan Indonesia.
Kehancuran kapitalisme yang
ada saat ini, termasuk didalamnya demokrasi merupakan jalan masuk bagi
terciptanya sebuah system dan tatanan baru yang islami. Pertumbuhan populasi
umat islam yang mencengangkan, tingkat konversi agama yang tinggi, khususnya di
kalangan cendekiawan barat dan anak-anak muda serta angka kelahiran bayi-bayi
muslim yang berlipat ganda di Eropa, Amerika dan Asia telah memberi dampak luar
biasa terhadap ledakan populasi umat manusia. Kelebihan populasi yang seringkali
diagungkan oleh kelompok environmentalis agar manusia bisa merelakan diri untuk
berbagi tempat dengan alam yang kemudian akan berakhir pada ide mereduksi
populasi hanyalah alasan besar untuk menghabisi umat islam. Faktanya, ide-ide
tersebut selalu berhenti di meja perundingan.
Tuhan telah memperlihatkan
kekuasaannya dengan menggerakkan sebuah kekuatan besar yang saat ini telah
tumbuh dalam sel-sel kecil terorganisasi secara mandiri. Setiap sel akan
menyatu dalam payung yang sama dibawah kalimat tauhid yang sama. Perkembangan
gerakan ini telah membuat banyak orang dipucuk kekuasaan khawatir, namun
pengambilalihan kekuasaan harus terjadi, cepat atau lambat.
Umat islam saat ini koyak dan
terinjak-injak. Palestina, Khasmir, Chechnya, Afganistan, Irak, Pakistan dan
yang lainnya. Tumbuhnya jumlah populasi yang sangat besar selama beberapa
decade terakhir merupakan petunjuk yang seharusnya disadari dengan bijaksana
bahwa penjajahan barat terhadap umat islam akan berakhir sebentar lagi. Hal ini
sekaligus menjadi petunjuk bagi Zionis untuk memberikan perlawanan serius
termasuk menjalankan dengan segera rancangan Tatanan Dunia Baru untuk
menghadapi system kekhilafahan yang akan lahir dalam satu decade ke depan.
Apa yang terjadi di Palestina
adalah cermin umat Islam. Pembunuhan, penggusuran, pemerkosaan, pembantaian,
pencurian organ tubuh dan segala macam aksi kebrutalan Yahudi seharusnya
menjadi peringatan bagi umat islam bahwa penyatupaduan umat dalam sebuah system
yang telah dijanjikan Nabi adalah awal perjuangan sesungguhnya. Islam terpecah
belah karena tidak memiliki pemimpin. Islam diinjak-injak dan dihinakan karena
tidak memiliki system. Apa yang dilakukan saat ini oleh pemimpin-pemimpin dunia
Islam, khususnya di Timur Tengah dan Negara-negara arab sungguh memalukan. Gaza
telah hancur porak poranda, anak-anak mati dibunuh, sementara tetangga-tetangga
muslim ini tidak mampu berbuat apa-apa. Palestina telah menjadi cermin retak
sehingga kita tidak bisa melihat gambaran diri kita sendiri.
Konflik berkepanjangan ini
ditambah dengan publikasi tipuan media yang membentuk opini bahwa Israel lah
yang seharusnya dilindungi dari serangan Hamas dan Hizbullah. Kepentingan
politik Yahudi harus menjadi prioritas di Timur Tengah, khususnya di wilayah
paling strategis, Jerusalem.
Berbanding lurus dengan
tekanan tersebut, perkembangan ekonomi Negara-negara barat yang menjadi pionir
demokrasi mulai menampakkan tanda-tanda kehancuran. Pakar ekonomi Zionis,
George Soros, memprediksi tahun 2011 akan menjadi awal degradasi ekonomi di Eropa.
Yunani dan Irlandia telah memulai krisis ekonominya di paruh terakhir tahun
2011 dan Negara-negara Eropa lainnya, kecuali Jerman, akan mengalami stagnasi
ekonomi yang panjang dan akan menjadi lebih buruk. Hal ini telah terbukti pada
tahun 2011 lalu. Amerika telah mengawali kehancuran ekonomi dengan membawa
bangsa-bangsa yang bergantung padanya kedalam masa-masa kegelapan. Fase
kehancuran ekonomi jilid pertama ini akan diikuti dengan fase berikutnya di
Eropa.
Layaknya efek domino, sebuah
krisis akan melahirkan krisis yang lain, dan ekonomi merupakan sendi paling
kuat membentuk kekuatan sebuah Negara. Jika ekonomi dihancurkan maka elemen
politik, social, budaya dan yang lainnya akan terkena dampak yang sama. Efek
domino inilah yang saat ini bergerak dari Amerika ke Eropa. Demokrasi menuju ke
ambang jurang dan bersiap-siap membunuh dirinya sendiri. Inilah alasan mengapa
khilafah diperlukan.
Oleh : Ainun Istiharoh (Mahasiswi
AGH 46)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar