Minggu, 22 September 2013

Sepucuk Surat untuk Bunda


Tepat 20 tahun yang lalu kau taruhkan jiwa dan raga..
kau kerahkan seluruh tenaga..
kau cucurkan keringat dan air mata..
demi mahluk yg lemah tak berdaya..

betapa berat perjuanganmu..
betapa sakitnya ragamu..
perjuangkan satu jiwa yang kau sebut putrimu..
yg kelak kau harapkan ia jadi investasi pahalamu..

bunda,
dalam syahdu kini ku semakin tau betapa mulianya dirimu..
yg senantiasa ikhlas membelai lembut diriku..


merawatku tanpa pernah meminta sesuatu..
menjagaku dari segala bahaya yg siap menghantamku..
menguatkanku agar tak kutemukan kehancuranku..
membinaku menjadi hamba Alloh yg taat selalu..

dalam rindu kuyakinkan diriku..
betapa beruntungnya aku
yang terlahir dari rahim sucimu..
betapa bersyukurnya aku akan nikmat Tuhanku
yg telah berikanku bunda sesabar dirimu..

dalam sepi malam beerderailah air mataku..
teringat apa yg telah kulakukan di masa lalu..
aku yg banyak habiskan waktu tanpa ridhomu..
aku yg egois dengan segala kesalahanku..
aku yang sombong atas kebodohanku..
aku yang merugi tanpa bakti kepadamu..
aku yang tak pernah bahagiakanmu..
hingga setiap saat kau terluka karena lisanku..
kau terpukul atas sikapku..
oh bunda, maafkanlah putrimu yg sering lupa akan pengorbananmu..

kutatap daun berguguran satu persatu..
dan kini usiakupun bertambah satu persatu..
menandakan semakin dekatnya perjumpanku dengan Rabbku..
kumohon maafkanlah aku..
agar dapat kuraih ampunan Rabbku..

bunda, jk ini adlh tulisan terakhir yg dapat kupersembahkan untukmu..
izinkanlah aku tuk bilang "AKU CINTAIMU KARENA ALLOH"..
semoga cintaku kepadamu menjadi penggugur dosa-dosaku..

bunda, teruslah menjadi bunga jiwaku..
hingga Alloh temukan kita kembali di surga yg kekal selalu..
Love You Bunda...

Ciamis, 18 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar