Dimalam yang temaram, suasana
sunyi mulai meringkuh. Hujan deras baru saja membasahi bumi Allah. Namun
setelah beberapa waktu kemudian hujan mulai mereda. Nampak dari pojok halaman
depan rumah datang berbondong-bondong laron. Mereka berterbangan, mulai
menyusup melalui celah-celah saluran ventilasi udara dan masuk ke dalam rumah.
Cahaya lampu ruang tengah itu, seolah menyembuhkan akan kerinduan mereka
melihat peradaban gemilang setelah berada lama dalam kubangan peradaban kelam.
Tak lama sesaat melihat dari dalam jendela kamar, adikku menghampiriku
Adek: “kok sedih kak????” Ada kisah yang menyedihkan ya kak dari
laron?? ceritain donk kak..!”
Kakak: “ia dek, “laron” ia hanya hidup semalam, kasian kan hidup
hanya 1 malam”
Adek :”tapi kalo setiap hujan dia kan datang lagi kak”
Kakak: “iya datang lagi, tapi bukan dengan jasad yang sama”
Adek :”berarti laron-laron yang lain yang di beri kesempatan hidup oleh
ALLAH ya kak..”
Kakak: “iya dek. Makanya Subhanallah laron berani menyiapkan
dan melakukan keoptimalisasian dalam kehidupannya muski ia hanya hidup 1 malam”
Adek :”ia juga ya kak,,tapi adek suka ngebunuh mereka kak..karna
jengkel,,habis mengganggu”
Kakak: “itu dia dek, apalagi jika mereka dibunuh, belum sampai hidup
semalam saja ia sudah mati, padahal tanpa dibunuh, mereka pun sudah kehilangan
sayapnya, belum lagi jika mereka tidak mendapatkan makanan semalam, betapa
sengsaranya dibunuh dan terinjak”
Adek :”astagfirullah'adzim,,”
Kakak: “mereka mempersiapkan singkatnya hidup itu dek”
Adek: T________T
Kakak :”cup-cup sayang”. Luar biasa ya Allah sudah menciptakan hewan
seperti laron, banyak pelajaran yang bisa kita ambil
Adek : “ia kak,,,sekarang saja sudah belasan bahkan puluhan tahun kita
hidup tapi jarang kita gunakan kesempatan itu dengan baik”.
Kakak: "Iya dek, semoga kehidupan kita kedepan menjadi lebih
berarti daripada hari ini"
Subhanallah,,Bisa
dibayangkan, laron hidup hanya 1 malam, seolah laron berani mempersiapkan diri
akan kematiannya.
Jika saat ini, kita adalah
insan yang tidak tau akan sampai kapan denyut nadi ini berhenti, akan kah kita
seberani laron untuk mempersiapkan kematian dengan pengoptimalisasian hidup
dalam waktu semalam.
By : Ukhtyan Muhhiba F.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar